Kejam ga' sih?!
Judul di atas,menurut saya adalah satu-satunya kalimat yang tepat untuk menggambarkan tulisan saya ini. Dan maaf jika tulisan ini menyinggung perasaan karena apa yang saya tulis disini adalah apa yang saya ketahui.
Semuanya berawal dari facebook. Saya mengenal seorang laki-laki yang ternyata adalah alumni dari SMA saya. Saya,sebagai adik kelas dan sesama alumni,secara otomatis tidak berkeberatan untuk kenalan dengannya,toh banyak teman-teman saya yang mengenal dia.
Pada awalnya,kami berteman dan selama itu saya merasa dia orang yang asyik dan menyenangkan.
Tapi keadaan mulai berubah saat dia mengatakan bahwa dia menyukai saya.
Dan dari situ saya baru mengetahui sifat dia yang,saya rasa,sesungguhnya.
Ternyata dia adalah seorang yang tega untuk meninggalkan orang yang telah diakuinya sebagai pasangannya begitu saja.
Mengapa saya berkata seperti itu? Karena kejadian ini bukan hanya berlaku pada diri saya tetapi juga menimpa seorang wanita yang ternyata sangat mencintainya.
Bagaimana tidak sangat mencintainya jika walaupun si wanita ini telah dikecewakan berkali-kali,si wanita ini tetap mau menerima dia dengan tangan terbuka.
Akan tetapi ternyata si laki-laki ini,menurut saya,tidak pernah belajar dari pengalamannya. Dia,walaupun sedang bersama si wanita tetap mencari seseorang yang lain. Dia memang pada akhirnya menemukan seseorang yang dia rasa adalah belahan jiwanya. Sekarang dia berbahagia dengan pasangan barunya.
Tapi apakah dia tidak merasakan betapa sakitnya mencintai tapi ditinggalkan begitu saja.
Si laki-laki ini menurut saya tidak pernah menyadari bahwa ada seseorang yang sangat mencintainya dan tetap mau menerimanya walau telah disakiti berkali-kali.
Padahal tidak semua wanita dapat menerima hal seperti itu dengan mudah,termasuk saya.
Semuanya berawal dari facebook. Saya mengenal seorang laki-laki yang ternyata adalah alumni dari SMA saya. Saya,sebagai adik kelas dan sesama alumni,secara otomatis tidak berkeberatan untuk kenalan dengannya,toh banyak teman-teman saya yang mengenal dia.
Pada awalnya,kami berteman dan selama itu saya merasa dia orang yang asyik dan menyenangkan.
Tapi keadaan mulai berubah saat dia mengatakan bahwa dia menyukai saya.
Dan dari situ saya baru mengetahui sifat dia yang,saya rasa,sesungguhnya.
Ternyata dia adalah seorang yang tega untuk meninggalkan orang yang telah diakuinya sebagai pasangannya begitu saja.
Mengapa saya berkata seperti itu? Karena kejadian ini bukan hanya berlaku pada diri saya tetapi juga menimpa seorang wanita yang ternyata sangat mencintainya.
Bagaimana tidak sangat mencintainya jika walaupun si wanita ini telah dikecewakan berkali-kali,si wanita ini tetap mau menerima dia dengan tangan terbuka.
Akan tetapi ternyata si laki-laki ini,menurut saya,tidak pernah belajar dari pengalamannya. Dia,walaupun sedang bersama si wanita tetap mencari seseorang yang lain. Dia memang pada akhirnya menemukan seseorang yang dia rasa adalah belahan jiwanya. Sekarang dia berbahagia dengan pasangan barunya.
Tapi apakah dia tidak merasakan betapa sakitnya mencintai tapi ditinggalkan begitu saja.
Si laki-laki ini menurut saya tidak pernah menyadari bahwa ada seseorang yang sangat mencintainya dan tetap mau menerimanya walau telah disakiti berkali-kali.
Padahal tidak semua wanita dapat menerima hal seperti itu dengan mudah,termasuk saya.
Comments
Post a Comment