Bahan Pertimbangan Baru dalam Hidup
Kira - kira di akhir bulan lalu, bulan November, saya mendengar sebuah cerita dari seorang teman yang menurut saya agak mengejutkan untuk saya pribadi.
Tulisan kali ini bercerita tentang wanita yang mencari jodohnya, lebih tepatnya tentang satu kriteria untuk pendampingnya kelak.
Memang, saya banyak mendengar cerita tentang wanita - wanita yang mencari jodoh dengan kriteria mapan tetapi bukan berarti si wanita tersebut matrialistis tetapi dengan maksud agar kehidupannnya dan anak - anaknya kelak.
Dan ternyata itu ada di sekitar saya. Jujur saya kaget karena saya sendiri tidak pernah berpikir seperti itu sehingga hal itu menjadi agak mengganggu pikiran saya sehingga saya berinisiatif untuk mendiskusikannya dengan bapak, yang sebenarnya secara nalar pun saya telah akan dapat dan akan mengetahui apa jawaban bapak tetapi saya tetap merasa butuh untuk berdiskusi dengan beliau .
Dari hasil diskusi tersebut, saya mendapatkan suatu pencerahan yang sangat berharga yaitu mapan itu memang penting tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat membangun suatu keluarga yang harmonis, penuh cinta, dan dapat bersama meraih surga.
Jadi tidak lah semata - mata karena mapan dengan sifat yang kurang dewasa tetapi kemapanan harus seiring dengan kedewasaan dan berarti saya harus lebih hati - hati untuk mencari pendamping serta membuka mata dan selalu berpikir objektif, tidak hanya berpatokan dengan perasaan yang mungkin terkadang menyesatkan.
Tulisan kali ini bercerita tentang wanita yang mencari jodohnya, lebih tepatnya tentang satu kriteria untuk pendampingnya kelak.
Memang, saya banyak mendengar cerita tentang wanita - wanita yang mencari jodoh dengan kriteria mapan tetapi bukan berarti si wanita tersebut matrialistis tetapi dengan maksud agar kehidupannnya dan anak - anaknya kelak.
Dan ternyata itu ada di sekitar saya. Jujur saya kaget karena saya sendiri tidak pernah berpikir seperti itu sehingga hal itu menjadi agak mengganggu pikiran saya sehingga saya berinisiatif untuk mendiskusikannya dengan bapak, yang sebenarnya secara nalar pun saya telah akan dapat dan akan mengetahui apa jawaban bapak tetapi saya tetap merasa butuh untuk berdiskusi dengan beliau .
Dari hasil diskusi tersebut, saya mendapatkan suatu pencerahan yang sangat berharga yaitu mapan itu memang penting tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat membangun suatu keluarga yang harmonis, penuh cinta, dan dapat bersama meraih surga.
Jadi tidak lah semata - mata karena mapan dengan sifat yang kurang dewasa tetapi kemapanan harus seiring dengan kedewasaan dan berarti saya harus lebih hati - hati untuk mencari pendamping serta membuka mata dan selalu berpikir objektif, tidak hanya berpatokan dengan perasaan yang mungkin terkadang menyesatkan.
Comments
Post a Comment