Karena Cinta adalah Taman Bunga

Biasanya seorang motivator cinta berkata, "rawatlah cinta mu dan pupuklah agar dia tumbuh dengan subur dan menjadi sebuah taman bunga yang indah".

Oke, itu adalah satu ungkapan yang ditujukan untuk orang yang sedang jatuh cinta. Tapi, bagaimana jika ditujukan untuk orang yang sedang patah hati? Adalah dengan kalimat, "cabut sampai ke akarnya dan bakar, taman bunga mu itu!"

Kalau memang langsung dicabut dan dibakar, akan mudah, tetapi kenyataannya banyak di dunia ini yang hanya memotong batang, daun dan bunganya dengan akar yang masih tertancap kokoh di tanah, karena terkadang untuk mencabut akar itu dibutuhkan tenaga yang sangat besar.

Sulit memang.

Untuk mencabut akar gak kuat tapi untuk merawat juga sudah tidak memungkinkan. Hasilnya? Taman itu tumbuh dan tidak terawat.

Mungkin sekarang, hal ini yang berlaku di aku. Dua-duanya salah! Dalam waktu satu tahun yang seharusnya digunakan untuk 'memusnahkan' dengan serius taman bunga itu tetapi tidak dilakukan dengan baik. Akibatnya? Merepotkan kedua belah pihak. Saat satu pihak merawatnya, pihak yang satu tidak membiarkannya dan selalu berlangsung seperti itu hingga saat harus benar-benar masuk waktunya untuk berhenti merawatnya, taman bunga itu masih ada, walaupun tidak terawat dengan baik dan untuk 'memusnahkan'nya butuh waktu karena akarnya makin dalam tertancap di tanah.

Berat...selalu membuat frustasi. Masalah berat yang ujungnya belum terlihat. Capek :'(

Comments

Popular Posts