Dilema Menjadi Warga Negara Indonesia

Ini kesannya dari judulnya kok WOW BANGET YA?! #halah

Pertanyaannya adalah benarkah menjadi Warga Negara Indonesia itu merupakan dilema? Kalau saya yang ditanya dengan pertanyaan tersebut saya jawab lumayan dilema. Mengapa?

Memang saya belum menjadi seseorang yang secara mandiri hidup di Indonesia tercinta ini alias masih numpang hidup pada orang tua tapi setidaknya saya telah banyak melakukan pengamatan baik dari keadaan di sekitar saya maupun lewat dunia maya.

Apa sih yang jadi dilema? 2 diantaranya adalah *memang baru nemu 2*

Keadaan Ekonomi

Bukan rahasia lagi kalau kita adalah rakyat miskin yang hidup di negara yang kaya raya. Betapa banyak potensi alam dan sumber daya manusia yang ada di Indonesia tidak dimanfaatkan secara maksimal ataupun justru yang memanfaatkan adalah warga negara asing. Selain itu dengan luas wilayah Indonesia yang berupa kepulauan yang sangat luas ini menyebabkan sulitnya pemerataan kesejahteraan ekonomi. Bisa kita lihat, betapa WAH nya kota - kota besar di Indonesia dan betapa miskinnya daerah yang jauh ataupun sebenarnya cukup dekat dari kota besar tetapi kurang terjangkau tangan - tangan yang berduit.Tapi memang agak aneh untuk daerah yang cukup dekat dengan kota besar terselip daerah yang miskin. Pembangunannya loncat - loncat kali ya?!
Jadi, menurut saya wajar juga jika warga di daerah - daerah perbatasan memilih pindah kewarganegaraan karena persoalan ini, bukan karena tidak cinta Indonesia tepi karena kurangnya perhatian dari pemerintah.

Kepedulian Pemerintah terhadap Ilmu Pengetahuan

Saya merasa kepedulian pemerintah terhadap ilmu pengetahuan terutama bidang sains dan teknologi sangat kurang. Boleh dilihat, banyak ahli - ahli sains yang memilih berkarir di luar negeri karena memang di Indonesia tidak mempunyai cukup dana dan fasilitas untuk melakukan penelitian modern dan mutakhir. Pun jika para ahli ini melakukannya di dalam negeri, biaya penelitiannya banyak mendapatkan bantuan dari luar negeri. 

Selain itu penghargaan bagi mereka yang berkecimpung di bidang ini menurut saya minim dan keterlibatan mereka di dalam pembangunan juga tidak terlihat.

Maka menurut saya benarlah istilah, ORANG IPA ITU TUKANG DAN ORANG SOSIAL ITU BOSNYA *syeeediiiiiih~* 

*sedikit uneg-uneg saja..maaf jika ada yang tersinggung*